Fakta Menarik Jurusan Psikologi – Seiring dengan banyaknya kampanye tentang kesehatan mental, jurusan psikologi kini semakin makin diminati. Pasalnya, salah satu latar belakang pendidikan yang paling banyak menyumbang kampanye mengenai isu-isu kesehatan mental berasal dari latar belakang jurusan psikologi.
Nah buat kamu yang tertarik menempuh pendidikan di jurusan ini, ada beberapa fakta mengenai kuliah jurusan psikologi yang mungkin belum kamu tahu. Berikut ini adalah informasi selengkapnya dari gurudanmurid .
Psikologi Sangat Luas
Pada dasarnya, ilmu yang akan ada dalam psikologi itu kurang lebih sama dengan pelajaran biasa. Namun beberapa universitas memang memutuskan untuk menerapkan tes atau mencari mahasiswa dengan cara yang berbeda untuk mendapatkan siswa berkualitas. NamTetapi bukan berarti apa yang akan dipelajari berbeda, sama seperti jurusan lainnya. Nah yang membedakan adalah jurusan psikologi.
Matematika Adalah Dasarnya
Fakta Menarik Jurusan Psikologi selanjutnya ada matematika sebagai dasar. Karena ini sosial maka anda akan berpisah dengan matematika kan ? Jawabannya adalah salah! Psikologi menjadi jurusan yang menggunakan sistem riset dan penelitiannya bergantung pada matematika khususnya adalah statistika, sama saja dengan mereka yang di jurusan science atau matematika. Jika kalian tahu statistika adalah ilmu dasar yang menjadi penopang dalm bidang statistika, yang lebih lanjutnya lagi dapat dikembangkan menjadi alat tes psikologi biasanya juga sering dikenal sebagai psikotes.
Kebanyakan Yang Mengambil Jurusan Adalah Wanita
Sekilas info untuk kamu yang ingin kuliah di jurusan psikologi, jurusan ini mayoritas mahasiswanya adalah wanita. Jadi jangan heran kalau kamu menemukan rasio jumlah mahasiswa dan mahasiswanya adalah 3:1.Ada yang menarik juga soal pembagian gender dosen. Sedangkan untuk pria biasanya lebih dominan pada mata kuliah di bidang Sosial dan Industri-Organisasi. Mungkin wanita lebih sensitif dengan perasaan dan emosi.
Ilmu Psikologi Itu Objektif
Ilmu psikologi seringkali membawa seseorang untuk berpikir subjektif, padahal gak boleh. Mengingat dalam ilmu tidak ada yang namanya benar atau salah. Kamu harus bisa memisahkan suka dan tidak suka, atau benar dan salah.
Bahkan dalam psikologi kamu harus objektif. Misalnya, mereka yang mengidap psikopat menerima vonis bersalah karena hal apa dan apa saja gejalanya. Bukan karena sikapnya yang berdosa, tetapi lebih kepada efek yang diberikan karena membunuh banyak orang.
Tinggalkan Balasan